Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Pantang Pikun Berkat Baca

Gambar
  Pantang Pikun Berkat Baca Jangan sepelekan membaca ya... Sebab jika dilakukan secara teratur, membaca ternyata bisa menurunkan risiko menderita penyakit Alzheimer dan Demensia. Sebab membaca adalah olahraga untuk otak, karena selain mengolah informasi kita juga membangun gambaran virtual. Membaca juga dapat meningkatkan daya ingat karena otak terus terjaga dalam keadaan  aktif. Kebiasaaan membaca, menulis, menjawab teka-teki silang, atau aktivitas yang membuat otak tetap sibuk bisa menurunkan risiko Demensia dan Alzheimer di masa tua. Yuk, mulai biasakan aktifitas membaca dan menulis, agar otak kita tetap awet ya.... Sumber : 1.       Alzinfo.org, psichologytoday.com 2.       Ig klubbukunarasi  

Baca Novel Fiksi, Ternyata Meningkatkan Empati!

Gambar
  Baca Novel Fiksi, Ternyata Meningkatkan Empati! Siapa yang sering terlarut dalam sedih-senang tokoh-tokoh dalam novel? Artinya tanpa disadari kamu sedang belajar meningkatkan empati, karena kita diajak untuk “hidup”. Meningkatkan Theory of Mind (teori pikiran) yakni keyakinan, keinginan, dan niat untuk memahami kenapa seseorang melakukan sesuatu atau memprediksi bagaimana seseorang akan bertindak. Dengan menyelami tokoh-tokoh di buku fiksi, kita belajar hidup di “sepatu” orang lain (mengalami kehidupan orang lain). Memahami emosi orang lain melalui bacaan berperan dalam perkembangan kecerdasan sosial. Sumber : ig klubbukunarasi

Ingin Tidur Lebih Nyenyak? Yuk , Baca Buku

Gambar
  Ingin Tidur Lebih Nyenyak? Yuk , Baca Buku Ada dua hasil penelitian: cahaya layar yang menyala dari ponsel dan tablet ternyata dapat mengganggu siklus tidur dan membaca bisa membantu tidur nyenyak.   Membaca buku favorit sebelum tidur membantu menurunkan stres hingga 68%. Hanya dengan 6 menit membaca bisa membuat tubuh dan otak lebih rileks Kalau dilakukan secara rutin, membaca sebelum tidur bisa membuat otak mengerti bahwa kita butuh istirahat setelah hari yang panjang dan melelahkan. Sumber : 1.       1.  Studi yang dilakukan Dr. David Lewis, Cognitive Neuropsychologist dari University of Sussex. 2.         2.    www.narasi.tv