Maraknya Pembajakan Buku yang Bikin Miris
Maraknya Pembajakan Buku yang Bikin Miris
Akhir-akhir
ini perbincangan pembajakan buku kembali mencuat setelah beberapa waktu yang
lalu penulis Tere Liye menyampaikan kemarahannya via akun Twitter. Penulis dan
komika Raditya Dika juga ikut bersuara. Pemerintah bereaksi dengan rencana akan
membabat pembajak buku di marketplace.
Nah,
kita bisa kok jadi agen perubahan dan ikut memerangi pembajakan buku ini.
Pahami dulu kondisinya lewat grafis berikut, lalu mari sama-sama kita beli buku
asli untuk mendukung para penulis tetap berkarya dan industry buku tetap hidup.
Potensi
kerugian akibat pelanggaran hak cipta mencapai angka Rp. 116.050 miliar (riset
IKAPI-Ikatan Penerbit Indonesia pada 2019)
54,2%
penerbit menemukan buku bajakan dari karya mereka dijual melalui marketplace
online selama masa pandemic COVID-19, Hmm miris bukan?
Kenapa
pembajakan buku terjadi di Indonesia? Beberapa pemicunya adalah :
1. Harga buku yang tergolong tinggi di
Indonedia berbanding terbalik dengan minat baca masyarakat yang rendah
2.
Belum ada sanksi tegas terhadap
pelaku pembajakan
3. Kurangnya
literasi tentang buku bajakan dan proses hak cipta
So..,
apa yang bisa kita lakukan?
Selain
intervensi dari pemerintah, kita juga harus menjadi pembaca yang bijak dalam
memilah dan embeli buku, termasuk saat berbelanja buku secara online.
Berikut
mimin kasih tau tups belanja buku yang aman secara online;
1. Cermati toko sebelum mulai
berbelanja buku, termasuk keterangan di bagian deskripsi
2.
Tanyakan kualitas buku terlebih
dahulu
3. Cek
dan bandingkan harga! Biasanya buku bajakan mematok harga dengan sangat murah
Yuk
jadi pembaca yang bijak dan stop pembajakan buku demi keberlangsungan dunia
literasi yang lebih baik
Stop
pembajakan buku
Sumber : Republika.co.id (2019). IKAPI: Pembajakan Buku Sudah Jadi Industri di Indonesia
Komentar
Posting Komentar