Mari mengenal Orhan Pamuk dari Turki
Mari
mengenal Orhan Pamuk dari Turki
Orhan
Pamuk adalah penulis Turki pertama yang memenangkan Nobel Sastra. Saat
menganuhgerahkan Nobel di tahun 2006, Swedish Academy menyatakan bahwa Pamuk
berhasil menemukan simbol baru yang memperlihatkan benturan dan interaksi
budaya yang terjadi di kota asalnya, Istanbul.
1. Fakta
seputar Orhan Pamuk
-
Lahir di Istanbul, Turki, 7 Juni 1952
-
Sejak kecil hingga usia 22 tahun
bercita-cita menjadi pelukis
-
Di usia 22 tahun, ia sendiri tak tahu
kenapa berhenti melukis dan mulai menulis novel pertama Cevdet Bey and Sons.
Bertahun-tahun kemudian, untuk menguak misteri itu, Pamuk menulis autobiografi
berjudul Istanbul: Memories and The City.
-
Pernah kuliah Arsitektur selama 3 tahun
tapi drop out lalu pindah universitas, lulus lewat jurusan Jurnalistik.
-
Butuh waktu 4 tahun bagi Pamuk untuk
menemukan penerbit yang mau menerbitkan novel pertamanya.
-
Tahun 2006 ia memenangkan Nobel Sastra
2. Karya
Penting Orhan Pamuk;
a. a. My Name is Red, pertama terbit tahun 1998
-
Berkisah tentang sekelompok miniaturist
(pelukis atau illustrator) yang mendapat mandat dari Sultan untuk membuat
sebuah buku, tetapi terancam disebut kafir karena menggunakan teknik lukis gaya
Eropa
-
Novel misteri pembunuhan ini membahas
seni Timur dan Barat serta mengaitkannya dengan prinsip fundamental budaya
Islam.
-
Novel ini adalah salah satu alasan Pamuk
mendapat Nobel Sastra tahun 2006
b. b. The
Museum of Innocence, pertama terbit tahun 2008
-
Kisah cinta lelaki dari keluarga kaya
bernama Kemal yang mencintai gadis kelas pekerja bernama Fusun.
-
Selama 8 tahun sejak Fusun menikah
dengan lelaki lain, Kemal selalu datang ke sebuah gedung tempat mereka pertama
bertemu dan meninggalkan benda-benda yang pernah di sentuh Fusun.
-
Orhan pamuk mendirikan museum di
Istanbul tahun 2002 berdasarkan novel ini. Museum yang terbuka untuk umum itu,
membuat novelnya lebih “hidup” dan menambah pengalaman pembaca.
c. c. Snow,
pertama terbit tahun 2002
-
Tentang seorang penyair dan eksil
politik yang kembali ke Turki sebagai jurnalis.
-
Diawali keinginan untuk menyelidiki
kasus bunuh diri yang semakin mewabah di kalangan wanita muda kota Kars, juga
hasrat untuk menemukan cinta masa lalunya, tanpa sadar tokoh utama terseret
dalam gejolak kemelut kota Kars selama badai salju yang ganas.
-
Margaret Atwood dalam artikelnya
menyebut novel ini sebagai “tur mendalam” dari jiwa Turki yang terbagi, penuh
harap, terasing, dan membingungkan.
Sumber;
- nobelprize.org
- publisherweekly.com bitannica.com
- masumiyetmuzesi.org
Britannica.comnytimes.com
Komentar
Posting Komentar