Mengenal Abdoel Moeis di Hari Sastra Indonesia

 

Mengenal Abdoel Moeis di Hari Sastra Indonesia

Hari lahir Abdoel Moeis ditetapkan sebagai Hari Sastra Indonesia oleh Wakil Menteri Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti di Gedung SMA 2 Bukittinggi pada 2013. Acara itu dihadiri puluhan sastrawan Indonesia termasuk Taufik Ismail yang menjadi koordinator.

Beberapa hari sebelum acara itu digelar, terjadi penolakan oleh para sastrawan, terutama di Surakarta. Wowo Hesti Prabowo sebagai Pemimpin Redaksi “Djoemal Boemipoetra” mendahului dengan mendeklarasikan hari lahir Pramoedya Ananta Toer (6 Februari) sebagai Hari Sastra Indonesia di Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah, dua hari sebelum pertemuan di Bukittinggi. Alasan dipilihnya Pram karena karya-karyanya mengandung semangat kebangsaan Indonesia, anti kolonialisme, anti feodalisme, dan bersifat kerakyatan. Sedangkan karya Abdoel Moeis diterbitkan oleh Balai Pustaka, yang pada awal penerbitannya merupakan milik pmerintah kolonial Belanda.

Di luar kontroversi itu, tidak ada salahnya kita mengenal kembali sosok Abdoel Moeis hari ini. Sebab, ia adalah tokoh pertama yang mendapat gelar Pahlawan Nasional di Indonesia. Dan, mari kita membaca sastra Indonesia hari ini.

1.     Kehidupan

  •        Lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 3 Juli 1889
  •        Ayahnya berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, dikenal sebagai tokoh                  berpengaruh di masyarakat. Ibunya berasal dari Jawa yang memiliki keahlian pencak   silat.
  •      Meski hanya mengantongi ijasah ujian program pegawai rendah, Abdoel Moeis punya  berbahasa Belanda yang baik, bahkan dianggap melebihi rata-rata orang Belanda
  •        Dikenal sebagai Sastrawan, wartawan, dan pejuang zaman pergerakan
  •        Dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional pada 30 Agustus 1959

2.     Karya Pribadi

  •       Karier kepengarangan Abdoel Moeis dimulai saat ia menulis roman Surapati. Sebelum diterbitkan sebagai buku, roman tersebut dimuat sebagai feui/leton ‘cerita bersambung’ di harian Kaum Mud
  •       Setelah novel Surapati terbit, tiga tahun kemudia ia menerbitkan novel Robert Anak Surapati
  •       Novel Pertemuan Jodoh terbit tahun 1933

3.     Karya Terjemahan

  •       Don Kisot de la Mancha karya Miguel de Cervante
  •       Tom Sawyer Anak Amerika karya Mark Twain
  •       Sebatang Kara karya Hector marlot

4.     Buku Wajib Koleksi; Salah Asuhan, diterbitkan pertama kali oleh Balai Pustaka (1928)

Novel ini berkisah tentang percintaan pemuda Indonesia yang bernama Hanafi dengan pemudi Prancis yang bernama Corrie du Burse. Hanafi rela melepaskan semua seperti melepaskan namanya sendiri, kasih sayang ibunya, adat istiadat Minangkabau, agamanya, dan terakhir tanah airnya, Indonesia. Novel ini telah di cetak di Malaysia, bahkan menjadi buku bacaan wajib di sekolah-sekolah Malaysia. Telah di adaptasi ke dalam film berjudul sama yang disutradarai oleh Asrul Sani.


Sumber;

            -         Badanbahasa.kemdikbud.go.id ensiklopedia.kemdikbud.go.id

            -         Ensiklopedia.kemdikbud.go.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah menggunakan atau memodifikasi gambar dari internet?

Pantang Pikun Berkat Baca

Jenis-Jenis Putusan Hakim dalam Memutus Perkara