Mengenal sosok HB Jassin
Mengenal
sosok HB Jassin
“Dokumentasi
adalah alat untuk memperpanjang ingatan, memperdalam, dan memperluasnya”, kata
Jassin dalam acara peresmian Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin, seperti
dikutip Pamusuk Eneste dalam pengantar “surat-surat 1943-1983” (1984)
Kebiasaan
mendokumentasikan ini sudah dimulai sejak usia sekolah dan terus berlanjut.
Jassin mengharapkan dokumentasi sastra yang ia bangun dijadikan bahan
penyelidikan dan hasilnya diterbitkan dalam berbagai publikasi seperti buku,
Koran, majalah, dan lain-lain.
Sedangkan
julukan “Paus Sastra” awalnya dikemukakan oleh Gajus Siagian, wartawan yang
mempunyai perhatian pada masalah sastra. Namun, selain kiprahnya
mendokumentasikan karya penulis Indonesia, julukan “Paus” bagi HB Jassin juga
berarti keabsahan status kepengarangan. Seorang penulis menjadi lebih kuat
status kepengarangannya jika karyanya dibaca dan dikritik oleh HB Jassin
Berikut
fakta HB Jassin;
1. 1. Kehidupan
- Hans Bague Jassin (HB Jassin) lahir di
Gorontalo, Sulawesi Utara pada 31 Juli 1917, meninggal di Jakarta 11 Maret 2000
- Pengalaman masa kecilnya melihat sang
ayah gemar membaca dan mengoreksi bacaan di perpustakaan pribadinya,
mempengaruhi HB Jassin kelak sebagai kritikus dan kolektor dokumen sastra Indonesia
- Sempat menempuh studi di Universitas
yale, Amerika Serikat saat menjadi dosen di Fakultas Sastra UI. Ia menjadi
lector tetap di fakultas Sastra UI hingga pensiun
- Menjadi Redaktur Balai Pustaka (1940-1942), Sejak saat itu juga, ia memulai kariernya sebagai kritikus sastra dan penulis non fiksi di berbagai majalah budaya
2. Karya Pribadi
- Angkatan 45 (1951)
- Tifa Penyair dan Daerahnya (1952)
- Kesusateraan Indonesia Modern dalam
Kritik dan Esai jilid I-IV (1954, 1967; edisi baru 1985)
- Heboh Sastra 1968: Suatu
Pertanggungjawaban (1970)
- Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra
Dunia (1963)
- Surat-Surat 1943-1983 (1984)
- Sastra Indonesia dan Perjuangan Bangsa
(1993)
- Koran dan Sastra Indonesia (1994)
3. Beberapa
Karya Terjemahan
-
Renungan Indonesia dari Indonesiche Overpeinzingen karya Sjahrazad (nama samara
Sutan Sjahrir)
-
Terbang Malam dari Vol de Nuit, karya Antoine de Saint-Exupery (1947)
-
Max Havelaar karya Multatuli (1972)
-
The Complete Poems of Chairil Anwar bersama Liauw Yock Fang (1974)
- Cuk dari cerpen Tjuk karya Vincent Mahieu (1976)
- Pemberontakan Guandalajara dari Novel De Opstand van Guandalajara karya J. Slauerhoff (1976)
-
Multatuli yang Penuh Teka Teki dari karya Willlem Frederik Hermans (1988)
4.
Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin
-
Sejak 1920-an HB Jassin hobi mengumpulkan berbagai naskah tulisan tangan asli
para pengarang, guntingan berita tentang sastra, surat-menyurat para sastrawan,
hingga foto asli para sastrawan dalam berbagai kegiatan sastra.
-
Karena koleksinya makin banyak, pada 28 Juni 1976 Yayasan Dokumentasi HB Jassin
dibentuk
-
30 Mei 1977 PDS HB Jassin resmi berdiri, berlokasi di dalam kompleks Taman Ismail Marzuki, Jakarta
-
Hingga tahun 2020, koleksi di PDS HB Jassin tercatat sebanyak 134.177 judul dari 1.325 pengarang, dan buku yang tersimpan sebanyak 165.214 eksemplar.
-
Jadi salah satu pusat dokumentasi terlengkap di dunia yang mengelola koleksi yang terdiri dari: tulisan tangan asli pengarang, biografi pengarang, foto
pengarang, naskah drama, naskah drama, naskah kuno, buku Melayu Tionghoa, buku
fiksi, buku non-fiksi, buku koleksi referensi, majalah sastra, kliping, makalah, skripsi dan disertasi, rekaman suara, dan rekaman gambar.
Sumber:
-
Ensiklopedia kemendikbud.go.id kompas
-
Indonesiakaya.com.tirto.id YouTube
channel Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin
Komentar
Posting Komentar