Buku yang Bikin Kangen Ibu
Buku yang Bikin Kangen
Ibu
Selama pandemi,
sebagai anak rantau, ibu adalah sosok yang paling dirindukan. Swakarantina saat
pandemi bikin kita anak rantau takut enggak bisa ketemu ibu lagi. Takut hal
buruk terjadi sama ibu sih. Nah, bagi sobat perpus yang kangen ibu, Min Book
merekomendasikan beberapa buku untuk mengurangi rasa cemas dan kembali
merasakan kehangatan ibu.
Menyambut hari Ibu
beberapa saat lagi, berikut buku-buku yang asik buat di baca :
1. Satu hari Bersamamu, Penulis : Mitch
Albom
Buku ini menceritakan
kisah Charley Benetto yang mendapat kesempatan untuk bersama ibunya lagi selama
satu hari. Tak disangka, ibunya yang meninggal delapan tahun lalu muncul
kembali di hadapan Charley saat ia hendak mengakhiri hidupnya. Novel ini
memberi banyak pelajaran di dalamnya. Perihal mencintai, ketulusan, cobaan hidup,
kematian, perpisahan, serta berdamai dengan kehidupan tersaji secara kompleks
dalam buku ini.
2. Ketika Ibu Melupakanku, Penulis : DY
Suharya dan Dian Purnomo
Bagaimana jika ibumu
melupakanmu? Tien Suhertini, ibunda dari DY Suharya lupa kepada anaknya sendiri
setelah mengidap Alzheimer. Karena terlalu sering bertengkar, DY “melarikan
diri” dari rumah dan melanjutkan studi di Australia. Setelah kembali ke
Indonesia dan memahami apa yang dialami sang ibu, DY mendirikan Yayasan
Alzheimer Indonesia. Buku ini merekam perjalanan DY berdamai dengan kondisi
ibunya hingga bisa membantu penderita dan caregiver (pendamping lainnya
berdamai dengan penyakit yang sama.
3. It’s Okay, You’re Just Different, Tak
Masalah Menjadi Orang yang Berbeda. Penulis : Kim Doo Eung
Buku ini menyadarkan
kita bahwa orang-orang hebat seperti Thomas Alva Edison, Albert Einstein,
Beethoven, Bill Gates, dan lain-lain, memiliki sosok ibu hebat yang
mendampingi. Kalimat-kalimat semacam “kau anak yang istimewa”, “kau pasti
bisa”, dan “tidak masalah, pelan-pelan saja” dari ibu, tentu memberi semangat
tersendiri bagi seorang anak. Kalimat-kalimat penuh kasih sayang tersebut akan
terasa sangat istimewa dan mampu menentramkan jiwa sang anak.
4. Ibunda, Penulis: Maxim Gorky
Diterjemahkan dari
bahasa Belanda oleh Pramoedya Ananta Toer. Ibunda digambarkan sebagai sosok
perempuan yang hidup di masa Revolusi Demokratik di Rusia, sekitar awal abad
20. Setelah suaminya meninggal, banyak keadaan yang berubah. Keterlibatan
Pavel, anaknya, dalam politik dimulai ketika ia memiliki kebiasaan baru, yaitu
membaca buku dan interaksinya dengan para aktivis. Awalnya, ibunda cemas dan
khawatir tetapi akhirnya ia mendukung kegiatan sang anak. Novel ini telah
diadaptasi ke dalam film bisu oleh Vsevolod Pudovkin dan naskah drama oleh
Bertolt Brecht.
Sumber :
-
Ebooksgramedia.com, fimela.com
-
Antaranews.com, dianpurnomo.com
-
Amazon.com, Britannica.com
Komentar
Posting Komentar