Novel-Novel Nh. Dini, pilihan @teguhafandi
Novel-Novel Nh. Dini, pilihan
@teguhafandi
Penghujung 2018, kita
kehilangan sastrawan perempuan besar. Narasi-narasi dalam novel Nh. Dini selalu
kuat menggugat dan jadi amplifikasi bagi suara perempuan pada zamannya. Juga
dalam banyak karya Nh. Dini, ia ingin kita bisa membaca jejak-jejak kehidupan
sang pengarang. Masa kecilnya, ketika menjadi pramugari, saat menjadi istri
diplomat dan berpindah-pindah negara. Karya-karyanya terus saja dibicarakan
para penikmat sastra. Berikut judul-judul karya Nh. Dini yang harus dibaca
untuk menyelami dunianya, rekomendasi dari @teguhafandi, editor @sastragpu
1. Pada Sebuah kapal, GPU, cetakan pertama
tahun 1985, diterbitkan ulang 2018
Sepertinya hampir semua
sepakat bahwa novel ini adalah salah satu monumen milik Nh. Dini. Keluarga
mencampakkan tokoh Sri, hingga kemudian dengan keberanian sikap pergi dengan
kapal pesiar. Di sanalah ia bersua dengan kapten kapal yang membuatnya kembali
menemukan cinta dan arti kehidupan. Novel ini dianggap cukup berani pada
masanya untuk mendedah problem perempuan, seksualitas, keinginan bebas, dan
tentu menentukan pilihannya sendiri.
2. Keberangkatan, Pustaka Jaya, cetakan
pertama tahun 1977, diterbitkan ulang GPU tahun 2019
Selain cinta, novel ini
mengajak pembaca untuk bertanya perkara identitas manusia di dunia. Elisa dalam
tokoh ini bergulat dengan ragam pertanyaan: apa kewarganegaraannya Indonesia
atau Belanda: siapa ayahnya: dan bagaimana sejarah keluarganya. Ketika
Indonesia merdeka dan harus memulangkan orang-orang Belanda, Elisa ditinggal
keluarganya balik ke Belanda. Namun, sendiri di Indonesia membuatnya
bertanya-tanya siapa jati dirinya. Elisa sendiri senang bila suatu hari nanti
dipersunting Sukoharjito dan memakai nama Jawa Suaminya itu sebagai nama
belakangnya kelak.
3. Namaku Hiroko, GPU, cetakan pertama tahun 1986
Saya suka sekali dengan
sikap Hiroko dalam novel ini. Berani memilih jalan tidak wajar untuk mengejar
kebahagiannya. Meski mungkin akan tampak sangat “melawan norma”. Perempuan yang
selalu ditindas memang sudah sebaiknya memiliki keberanian sekuat Hiroko.
Berani memberontak norma dengan diam-diam menjalin hubungan dengan suami orang.
Tetapi jalan yang dipilih Hiroko kerap menjadi cemoohan baik dari perempuan
maupun laki-laki. Dan, Nh. Dini kembali menegaskan hidup kita harus berani dan
vocal.
4. Jalan Bandungan, Djambatan, cetakan pertama tahun 1989, diterbitkan ulang GPU tahun 2019
Bila sastrawan lain mengulik
peristiwa 65 sebagai sejarah bangsa yang kelam, Nh. Dini dalam novel ini justru
memotret efek peristiwa itu ke sebuah keluarga kecil milik Mur. Kekacauan rumah
tangga dengan suami pertamanya akibat peritiwa 65, kemudian disusul prahara
kedua saat suami pertama balik dari pengasingan di saat Mur telah menikah lagi.
Novel ini selain berkutat soal keluarga Mur, juga dijelaskan hangatnya perkawanan
Mur dengan teman-teman perempuannya yang menjadi sistem penyokong.
Seri
Cerita Kenangan Nh. Dini ada 3 buku yang popular, yaitu :
- Sebuah Lorong di Kotak
-
Padang Ilalang di Belakang Rumah
- Sekayu
Tiga judul diatas adalah bagian dari Seri Cerita Kenangan Nh. Dini yang merupakan otobiografi dirinya. Di tiga novel tipis ini, Nh. Dini mengutarakan dunia Dini kecil bersama kakak-kakak perempuan dan laki-lakinya. Bagaimana keluarganya yang priyayi bersinggungan dengan keluarga-keluarga lain yang mungkin tidak seberuntung dirinya. Juga bagaimana Nh. Dini memotret Solo pada masa penjajahan Jepang dan era sebelum kemerdekaan. Di “Sebuah Lorong di Kotaku” dan “Padang Halang di Belakang Rumah”, Nh. Dini menggambarkan bagaimana hidup di desa dengan penuh kesahajaan. Di novel “Sekayu” Nh. Dini memotret bagaimana perjuangan ibunya ketika harus di tinggal mati oleh sang ayah. Dalam seri kenangan ini pula, kita akan tahu bagaimana proses kepenulisan seorang Nh. Dini. Menjadi penyiar radio, memenangi sayembara sandiwara RRI, hingga dipertemukan dengan HB Jassin
Komentar
Posting Komentar