Perempuan dan Tulisannya
Perempuan
dan Tulisannya
Di
hari perempuan Internasional, Min Book mau memperkenalkan perempuan penulis Indonesia
yang karya-karyanya selama ini fokus pada isu-isu perempuan. Ada yang
mengeksplorasi genre horror, ada yang menulis puisi dan dongeng, ada yang
memasukkan budaya bali dan Madura, juga ada yang mempelajari karya-karya
perempuan terdahulu yang belum banyak dikenal.
1. Intan Paramaditha
Memperoleh gelar Ph.D
dari New York University tahun 2014. Saat ini Intan mengajar kajian media dan
studi film di Macquarie University, Sydney. Cerpennya berjudul Klub Solidaritas
Suami Hilang terpilih sebagai Cerpen terbaik Pilihan Kompas 2013. Baik karya
fiksi ataupun akademisnya mengeksplorasi gender dan seksualitas, budaya dan
politik.
Karya-karya Intan
Paramaditha
a.
Sihir Perempuan
- Berisi 11 cerita pendek bergenre horror
berideologi feminis.
-Telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Inggris berjudul Apple and Knife oleh Stephen J.Eipstein, diterbitkan oleh
Brown Books (Australia) dan Harvill Secker (Inggris)
b.
Gentayangan, Pilih Sendiri petualangan
Sepatu Merahmu
- Terpilih sebagai Sastra Prosa Terbaik
tempo 2017.
- Memenangkan PEN Translates Award dari
English PEN dan the PEN/Heim Translation Fund Grant dari PEN America.
- Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
oleh Stephen J. Eipstein dengan judul The Wondering (Harvill Secker, Februari
2020)
2.
Oka Rusmini
Seorang jurnalis yang
produktif menerbitkan buku (sekitar 10 buku). Cerpennya Putu Menolong terpilih
sebagai Cerpen terbaik Majalah Femina 1994 dan cerpen Pemahat Abad terpilih
sebagai Cerpen Terbaik majalah Sastra Horison (1990-2000). Beberapa karyanya mengisahkan
perempuan yang berhadapan dengan budaya, agama, dan kehidupan sosial masyarakat
Hindu Bali.
Karya Penting Oka
Rusmini
a.
Tempurung
-
Penghargaan Bulan Bahasa dari Badan
Bahasa Pemerintah RI (2012)
-
Anugerah Sastra Tantular dari Balai
Bahasa Denpasar (2012)
-
Penghargaan South East Asian (SEA) Write
Award, Bangkok, Thailand (2012)
b.
Tarian Bumi
- Meraih penghargaan Penulisan Karya
Sastra 2003 dari Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
- Telah diterjemahkan ke dalam bahasa
Jerman, Svenska (Swedia), Inggris, Italia, dan Korea.
3.
Kalis Mardiasih
Kalis mulai dikenal
publik ketika tulisannya yang berjudul Sebuah Curhat untuk Girlband Hijab
Syar’I terbit di situs Mojok.co dan dibagikan lebih dari 17 ribu kali. Sejak
saat itu Kalis rajin menulis isu keperempuanan dalam perspektif Islam. Ia juga
aktivis Nahdlatul Ulama (NU) dan anggota sekretariat nasional GUSDURian.
Karya-karya Kalis
Mardiasih
a. Hijrah Jangan jauh-Jauh, nanti Nyasar
Kalis merisaukan
fenomena beragama yang ditangan sebagian kalangan begitu ekslusif dan
menyeramkan. Baginya, beragama seharusnya menyenangkan, dipenuhi kebaikan.
Tidak didesak oleh amarah atau hasrat penaklukan.
b. Muslimah yang Diperdebatkan
Narasi yang ditulis
Kalis dalam buku ini berfokus kepada tubuh, kemanusiaan, dan relijiusitas dan
berbagai pengalaman perempuan lainnya.
c. Sister Fillah, You’ll Never be Alone
Perempuan mungkin
lembut, tetapi juga adalah pejuang tangguh. Perempuan memang cantik, tapi
cantiknya bukan dari bersolek tetapi juga bersinar karena kecerdasannya.
Perempuan tegas, tapi ia juga penuh empati.
4. Cyntha Hariadi
Lulusan Media Studies
di New School for Social Reasearch AS ini sebelumnya adalah penulis lepas di
Jakarta. Namanya mulai dikenal sejak naskah Ibu Mendulang Anak Berlari
memenangkan juara tiga Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta
2015. Karya-karya Cyntha memiliki benang merah perempuan, keluarga, motherhood,
yang dikemas lewat metafora dan kritik.
Karya-karya Cyntha
Hariadi
a. Ibu Mendulang Anak Berlari
Di buku puisi ini Cyntha
mengungkap sisi emosional seorang ibu dengan detail dan jujur sehingga pembaca
ikut merasakan dan seperti mengalaminya sendiri, jauh dari romantisasi ibu
hamil-menyusi di iklan-iklan.
b. Manifesto Flora
Buku berisi 23 cerpen
ini masuk dalam lima besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2018 kategori Karya
Pertama atau Kedua.
c. Kokokan Mencari Arumbawangi
Setelah menulis puisi
dan kumpulan cerpen, buku ketiga Cyntha adalah novel yang serupa dongeng
tentang keserakahan manusia mengeksploitasi alam. Meski begitu, tema motherhood
masih terasa di novel ini.
5. Dwi Ratih Ramadhany
Ia aktif di komunitas
Pelangi Sastra Malang saat masih menjadi mahasiswa Sastra Inggris Universitas
Negeri malang. Setelah terpilih melalui program Gramedia Writing Project (GWP),
Ratih menerbitkan buku Badut Oyen bersama dua penulis GWP lainnya. Tahun 2018
ia terpilih bersama Rain Chudori, Ziggy Z, Ni Made purnama Sari, dan enam perempuan lain dalam Ruang Perempuan dan Tulisan, sebuah proyek untuk perempuan
penulis muda untuk menemukan dan mempelajari karya-karya perempuan penulis
Indonesia terdahulu yang jarang dibicarakan.
Karya-karya Dwi Ratih
Ramadhany
a. Pemilin Kematian
Kumpulan cerpen
bergenre horror dengan tokoh utama perempuan ini akan mengingatkan kita pada
kumcer Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha. Cerpen-cerpen dalam buku ini
telah memenangkan berbagai lomba.
b. Silsilah Duka
Konflik istri vs ibu
mertua diramu Ratih dengan kepercayaan mistis tradisional Madura. Trauma masa
lalu sang mertua membuatnya menekan sang menantu dan menyebabkan anak menjadi
korban luka-luka batin sang ibu. Duka itu diwariskan, turun-temurun dan
mengikat keluarga itu tanpa ampun.
Sumber :
-
Intaparamaditha.com, majalah. Tempo.co
-
Grasindo.id, islandofimagination.id
-
Ensiklopedia.kemdikbud.go.id,
idwriters.com
-
Bukumojok.com, gusdurian.net
-
Mojokstore.com, indonesiakaya.com
- Detik.com, thejakartapost.com
Komentar
Posting Komentar