Q & A , Kamu bertanya Joko Pinurbo Menjawab

 

Q & A , Kamu bertanya Joko Pinurbo Menjawab

Joko Pinurbo yang akrab di sapa Jokpin ini, akhirnya memiliki akun Sosmed Instagram juga yaitu : @jokpin.jogja. Melalui akun IG ini para penggemar jokpin juga bisa mengajukan pertanyaan seputar puisi dan sastra. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang telah di jawab oleh Jokpin :

1.     Proses Berkarya

Q : Inspirasi bikin puisi dari mana saja, Mas?

A : Dari mana saja karena motor penggerak inspirasi itu ada dalam kepala.

Q : Bagaimana cara memberi jiwa pada setiap puisi yang dilantunkan?

A : Puisi yang berjiwa itu puisi yang dapat menghidupkan indra. Menulis puisi itu ibarat melukis dengan kata-kata. Perbanyak citraan dan deskripsi yang konkret.

Q : Kapan saat favorit memikirkan dan menulis puisi?

A : Kapan saja, semua waktu baik adanya. Namun, paling suka saat-saat setelah bangun pagi meskipun bangunnya bisa saja kesiangan

2.     Buku Yang Telah Terbit

Q : “Selamat Ulang Tahun Buku”. Puisi yang didedikasikan untuk sseorang atau bagaimana Mas?

A : Didedikasikan kepada buku-buku saya sendiri sebagai pengingat dan penghibur diri.

Q : Setelah “Kamus Kecil”, akankah “Kamus Besar” diterbitkan?

A : Saya menulis puisi “Kamus Kecil” agar pembaca menyusun “Kamus Besar”-nya masing-masing.

Q : Dari sekian puisi Jokpin yang lahir, mana yang paling Jokpin suka, kenapa?

A : Banyak. Dua. Diantaranya “Kamus Kecil” dan “Anak Seorang Perempuan”. Kedua puisi tersebut menyadarkan saya tentang daya magis kata-kata dan misteri kelahiran kata-kata dalam puisi.

3.     Lebih Personal

Q : Kapan pertama kali yakin menunjukkan tulisan ke orang banyak?

A : Ketika di SMA, saat awal-awal menekuni hobi mengarang puisi. Dipublikasikan di majalah sekolah-mula-mula majalah dinding- dan di media luar. Untuk menguji diri dan untuk mendapat perhatian

Q : Kenapa hanyalah salah satu contoh dari upaya saya ikut menjadikan dunia puisi kita lebih bervariasi dalam hal imaji, diksi, atau alat ucap.

Q : 5 buku puisi terbaik versi Jokpin

A : Banyak buku puisi yang saya sukai dan hormati, lima di antaranya : Aku Ini Binatang Jalang (Chairil Anwar), Blues untuk Bonnie (Rendra), Dan Kematian Makin Akrab (Subagio Sastrowardoyo), Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono), dan Asmaradana (Goenawan Mohamad).

4.     Agar Tetap Eksis

Q : Mas Jok, kapan mau buat buku khusus tentang khasanah per-asu-an?

A : Nah, ini. Saya baru saja menerima naskah kumpulan puisi seorang penulis belia tentang “Variasi Asu di tubuh joko”. Habislah asu saya.

Q : Gimana sih caranya biar seorang seniman, terutama seniman puisi tetap eksis di zaman sekarang?

A : Harus sanggup beradaptasi dengan perkembangan zaman. Mampu menyerap dan mengolah bahasa yang hidup di masyarakat.

Q : Cara mencegah writer’s Blok atau hilang ide bagaimana?

A : Bagi saya, writer’s block itu lebih berkaitan dengan kemalasan dan kekuranggigihan.

5.     Serba-Serbi Lainnya

Q : Seperti apa sih ruangan kerja Joko Pinurbo?

A : Saya tidak punya kamar kerja pribadi. Saya bekerja (menulis) di petak ruangan yang bersisian langsung dengan ruang tamu. Saya suka melamun, menulis, membaca sambil memandang ke luar. Saya memerlukan bentang pandang yang cukup agar kepala dan mata tidak mudah penat

Q : Apa buku terakhir yang dibaca dan bagaimana kesannya?

A : Kamus Basa Jawa pemberian Penerbit Kanisius. Banyak kata keren (yang sulit dicari padanannya dalam bahasa Indonesia) yang dapat dimanfaatkan untuk penulisan puisi

Q : Kalau ada kesempatan ngobrol sama penulis yang sudah wafat, siapa kira-kira? Dan apa yang ingin dibahas?

A : (Santo) Paulus. Surat-suratnya sangat menginspirasi saya. Saya mau mengajak beliau mengobrol tentang celana-celana saya.



Sumber :

-         @Jokpin.jogja

-         @klubbukunarasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah menggunakan atau memodifikasi gambar dari internet?

Pantang Pikun Berkat Baca

Jenis-Jenis Putusan Hakim dalam Memutus Perkara