Yuk Pahami 5 Hal ini dalam Pertandingan Internasional

 

Yuk Pahami 5 Hal ini dalam Pertandingan Internasional


Sebelum pada sibuk mengikuti pertandingan skala internasional yang dijamin seru, yuk ketahui info berikut.

1.   Landasan E-Sports di Indonesia

Belum ada undang-undang yang mengatur e-sports secara khusus. Namun, saat ini e-sports di Indonesia dapat tunduk pada UU 3/2005. E-sports sendiri menurut hemat kami dapat dikategorikan sebagai olahraga prestasi yang dilakukan secara professional karena dapat memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :

a.      Dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi                 olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

b.      Dilakukan oleh setiap orang yang memiliki bakat, kemampuan, dan potensi untuk      mencapai prestasi.

c.       Dilaksanakan melalui proses pembinaan dan pengembangan secara terencana,            berjenjang, dan berkelanjutan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi        keolahragaan.

d.     Dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang    didasarkan atas kemahiran berolahraga (Pasal 20 ayat (1), (2), dan (3) UU 3/2005.

2.     Pengenaan PBB terhadap Lapangan Golf

Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dipungut pajak atas kepemilikan, penguasaan, dan/atau pemanfaatan Bumi dan/atau Bangunan. (Psal 2 Perda DKI Jakarta 16/201)

Tempat olahraga termasuk ke dalam pengertian dari bangunan. Tempat Olahraga adalah suatu tempat atau lokasi berupa tanah dan merupakan suatu bangunan yang dipergunakan untuk tempat olahraga, dan biasanya dipungut bayaran seperti lapangan bola, lapangan golf, lapangan tenis dan sejenisnya indoor maupun terbuka.

Sebagai contoh DKI Jakarta yang merupakan tempat pelaksanan Asian Games 2018, lapangan golf dapat dikenakan PBB-P2 (Pasal 3 ayat (2) huruf e dan Penjelasan Pasal 3 ayat (2) huruf e Perda DKI Jakarta 16/2011 jo. Pasal 77 ayat (2) huruf e UU 28/2009)

3.   Pajak Mengadakan Pertandingan Olahraga

Objek Pajak Hiburan adalah jasa penyelenggraan Hiburan dengan dipungut bayaran. Pertandingan Olahraga termasuk ke dalam Hiburan (Pasal 42 ayat (1) dan ayat (2) huruf j UU 28/2009)

Adapun dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah uang yang diterima atau yang seharusnya diterima (potongan harga dan tiket Cuma-Cuma yang dibagikan) oleh penyelenggara Hiburan (Pasal 44 ayat (1) dan (2) UU 28/2009)

Jenis dan tarif Pertandingan Olahraga dibagi tiga :

a.     Pertandingan Olahraga yang berkelas local/tradisional sebesar 0%.

b.     Pertandingan Olahraga berkelas Nasional sebesar 5%

c.      Pertandingan Olahraga berkelas Internasional sebesar 15%

Hal diatas diatur dalam Pasal 7 ayat (20), (21), dan (22) Perda DKI Jakarta 3/2015.

4.     Penggunaan Flare dalam Pertandingan Sepak Bola

Penggunaan flare (suar/nyala api) dalam pertandingan atau kompetisi sepak bola resmi di Indonesia tidak diperbolehkan atau dilarang berdasarkan Pasal 52 huruf c butir i FIFA Stadium Safety and Security Regulations dan Pasal 70 ayat (1) Kode Disiplin PSSI 2018.

Terdapat sanksi yang dapat diberikan kepada pihak yang bertanggungjawab terhadap pelanggaran penggunaan suar (flare)

a.      Rp. 50 juta untuk satu kali penyalaan;

b.     Rp. 100 juta untuk dua sampai lima kali penyalaan;

c.     Rp. 200 juta untuk diatas lima kali penyalaan. (Lampiran 1 Kode Disiplin PSSI          2018).

5.   Hadiah untuk Atlet Berprestasi

Atlet Berprestasi dan pelatih Atlet Berprestasi mendapatkan pembinaan kehidupan sosial meliputi;

a.     Pemberian penghasilan dan fasilitas; dan/atau

b.     Pemberian penghargaan olahraga.

Hal diatas diatur dalam Pasal 18 Perpres 95/2017.

Penghargaan olahraga disesuaikan dengan prestasi dan jasa yang diberikan oleh atlet sebagai pelaku olahraga yang berjasa dalam memajukan olahraga berbentuk :

a.     Tanda kehormatan

b.     Kemudahan

c.     Beasiswa

d.     Pekerjaan

e.     Kenaikan Pangkat luar biasa

f.      Asuransi

g.     Kewarganegaraan

h.     Warga kehormatan

i.       Jaminan hari tua

j.       Kesejahteraan

k.     Bentuk penghargaan lain.

Hal diatas telah diatur dalam Pasal 86 ayat (3) UU 3/2005 jo. Pasal 3 ayat (1) Perpres 44/2014.




Sumber : Ig klinikhukum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bolehkah menggunakan atau memodifikasi gambar dari internet?

Pantang Pikun Berkat Baca

Jenis-Jenis Putusan Hakim dalam Memutus Perkara